Kata nggaru merupakan akronim dari nggadhahi rumangsa yang bermakna memiliki sikap peka, bermakna kultural adanya harapan pemimpin yang memiliki sifat peka terhadap keadaan rakyatnya.
Nggaru yang dilakukan berulang-ulang merupakan simbol bahwa seorang pemimpin tidak boleh berhenti membuka mata hati dan pikirannya untuk selalu peka secara terus-menerus.
Garu terbuat dari besi dan berbentuk seperti sisir besar. Sama seperti luku, garu juga dipasangkan pada alat khusus dan ditambatkan pada kerbau atau traktor.
Tahapan nggaru dilakukan untuk menghaluskan bongkahan tanah bajakan. Tahapan ini bertujuan untuk meratakan tanah sawah sebelum ditanami benih.