OPT yang wajib diwaspadai Petani Padi di Musim Hujan

OPT yang wajib diwaspadai Petani Padi saat Musim Hujan

Salah satu kekhawatiran Petani Padi disaat musim hujan yaitu munculnya beberapa Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi yang dibudidayakannya. Sebab, kemunculan OPT terhadap tanaman padi ini akan mengakibatkan Petani Padi berkurang produktifitas panenannya, lebih parah lagi bisa mengakibatkan Petani Padi gagal panen bila serangan OPT di musim hujan ini gagal ditanggulangi.

OPT Tanaman Padi diantaranya Penggerek Batang Padi (PBP), Sundep, Ingser dan Wereng Batang Coklat (WBC). Umumnya kemunculan OPT Tanaman Padi musim hujan ini dibarengi dengan tanda-tanda alam seperti kemunculan klaper dan laron terbang di sore atau malam hari. Faktor kelembaban tanah di sawah yang terlalu tinggi yang disebabkan tingginya curah hujan mengakibatkan tingkat keasaman tanah menjadi naik. Tingkat keasaman tanah yang naik menyebabkan daya tahan Tanaman Padi petani menjadi rentan dengan kemunculan OPT Tanaman Padi di musim hujan. Bila tidak ada pengendalian secara tersistem, Petani bisa berkurang hasil panenannya sebab, anakan batang tanaman padi menjadi berkurang karena serangan OPT tersebut.

Untuk pencegahan dan penanggulangan OPT Tanaman Padi di Musim Hujan tersebut, Petani Padi perlu menyiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Penyiapan Lahan sebelum tanam : Aplikasi De-Komposer pada lahan sawah sebelum dibajak traktor, agar limbah jerami sisa panen musim tanam sebelumnya mudah terurai, sehingga tidak menyebabkan tingkat keasaman tanah tinggi.
  2. Sanitasi lingkungan lahan : Kebersihan lahan menjadi faktor tak kalah penting dalam upaya pencegahan OPT Tanaman Padi di musim hujan. Keberadaan OPT tanaman padi di musim hujan cenderung lebih nyaman tinggal di lahan yang sanitasi sawahnya buruk. Pun cara ini juga dapat mencegah berkembang biaknya hama keong sawah.
  3. Kurangi irigasi berlebih : Irigasi berlebih juga faktor penyumbang tingginya kenaikan tingkat keasaman tanah. Lakukan irigasi jika diperlukan saja. Sebab di musim hujan, tanaman padi tidak membutuhkan supply air irigasi yang berlebih.
  4. Kurangi penggunaan pupuk dengan unsur (N) Nitrogren berlebih : Pupuk Macro dengan kandungan N yang tinggi juga mengakibatkan tingkat keasaman tanah menjadi tinggi. Hal ini disebabkan faktor air hujan sudah mengandung unsur N yang tinggi. Maka di musim penghujan, Petani Padi mustinya lebih irit aplikasi pupuk macro dengan kandungan Nitrogen (N) agar tingkat keasaman tanah tidak gampang naik secara drastis, sehingga kontrol akan serangan OPT Tanaman Padi dimusim hujan dapat dicegah sejak dari aplikasi Pupuk Macro pertama kalinya.
  5. Bila serangan OPT sudah fatal, aplikasi Insektisida secara tepat dan terukur : Yang tak kalah penting dari Upaya pencegahan dan pengendalian OPT Tanaman Padi di sawah jika serangannya sudah fatal adalah aplikasi pestisida secara terukur dan tepat. Bila penggunaan Pestisida melebihi anjuran dosis penggunaan, akan mengakibatkan kekebalan pada OPT Tanaman Padi yang berdampak pada sulitnya pencegahan OPT tersebut dimasa yang akan datang. Jangan segan bertanya pada Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (P-OPT) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan setempat. Agar pengendalian OPT Tanaman Padi bisa diarahkan sesuai dosis anjuran aplikasi.

Demikian tips pengendalian dan pencegahan OPT Tanaman Padi di musim hujan seperti saat puncak musim hujan di akhir tahun seperti saat ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Petani Padi dimanapun berada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top