Tahap Perawatan & Pemeliharaan Tanaman adalah fase yang sangat penting dalam siklus budidaya padi di Indonesia. Pada tahap ini, tanaman padi memerlukan perhatian khusus untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan maksimal hingga panen.
Perawatan yang baik mencakup serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan, mengoptimalkan produksi bulir padi, serta melindungi tanaman dari berbagai ancaman seperti hama, penyakit, dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Proses ini melibatkan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut :
1. Penyiangan
Setelah padi ditanam dan mulai tumbuh, rumput liar seringkali muncul dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan rumput liar atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman padi.
Proses ini dapat dilakukan secara manual dengan tangan atau menggunakan alat sederhana seperti sabit. Penyiangan harus dilakukan secara rutin agar tanaman padi tidak kekurangan nutrisi akibat persaingan dengan gulma. Gulma dan rumput harus dicabut secara rutin setiap tiga bulan agar tanaman padi mendapatkan cukup ruang dan nutrisi.
2. Pemupukan
Setelah tanaman padi tumbuh beberapa minggu, dilakukan pemupukan susulan untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik atau anorganik, tergantung pada kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.
Pemupukan ini penting untuk mendukung pertumbuhan batang, daun, dan pengisian bulir padi. Pupuk diberikan pada waktu-waktu tertentu, seperti 14 hari dan 30 hari setelah masa tanam, untuk meningkatkan kualitas tanah dan memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.
3. Pengairan
Pengairan merupakan salah satu aspek terpenting dalam perawatan padi. Tanaman padi membutuhkan air yang cukup, terutama pada fase pertumbuhan vegetatif hingga fase pengisian bulir.
Sistem pengairan yang digunakan bisa berupa irigasi, baik irigasi teknis, semi-teknis, maupun tradisional seperti memanfaatkan air hujan.
Ketersediaan air yang cukup dan tepat waktu akan mendukung pertumbuhan optimal tanaman padi.yang cukup dan tepat sangat penting agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Kurangnya air dapat menyebabkan tanaman menjadi kurus atau mati.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada tahap ini, petani harus memantau adanya hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman padi, seperti wereng, tikus, atau blast.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara preventif dengan penggunaan pestisida, biopestisida, atau dengan cara alami seperti memanfaatkan musuh alami hama. Pengendalian yang efektif akan mengurangi kerugian hasil panen akibat serangan hama dan penyakit.
Pengendalian hama-hama seperti tikus dan wereng punggung putih harus dikendalikan dengan pestisida yang tepat dan disemprotkan secara teratur untuk mencegah serangan.
Pada masa lampau, sebelum penggunaan pestisida meluas, petani menggunakan kentongan sebagai alat tradisional untuk mengusir hama.
Cara kerjanya adalah dengan menggerakkan tali yang telah disusun mengelilingi lahan sawah, sehingga kentongan kayu akan berbunyi nyaring dan memicu pergerakan kresek, yang secara efektif menghalau hama dari area sawah.
Metode ini mengandalkan suara dan gerakan untuk menjaga tanaman tetap aman dari ancaman hama.
5. Penyulaman
Pada tahapan ini, tanaman padi yang tumbuh terlalu rapat harus dipisahkan untuk memberikan cukup ruang bagi masing-masing tanaman agar tumbuh optimal.