Kentheng adalah peralatan tradisional yang khusus digunakan dalam pertanian padi yaitu saat penanaman. Kata kentheng berasal dari bahasa Jawa artinya tali atau tambang yang dibentangkan. Kentheng dibuat dari bahan baku kayu atau bambu yang bagian bawahnya dihubungkan dengan tambang, yang terbuat dari pintalan serat kulit pohon waru (lulub).
Pada proses pertanian padi tradisional di Desa Delanggu, kentheng digunakan ketika penanaman, fungsinya untuk pedoman agar padi yang ditanam lurus dan patokan untuk mengatur larikan padi yang ditanam.
Selain itu kentheng ini dugunakan untuk menandai garis agar blak mejadi lurus. Bagian dari kentheng yang digunakan untuk pedoman agar padi yang ditanam lurus adalah bagian pathok kayu (acir). Ujung bawah acir berbentuk lancip untuk ditancapkan ke tanah, sedangkan bagian atasnya diberi tambahan kayu untuk pegangan tangan.
Kentheng dilengkapi dengan tambang untuk mengatur larikan, yang dibuat dari pintalan serat kulit pohon waru (lulub).
Jarak tanam pada kentheng dibundheli atau ditandai dengan tali pati. Ukuran jarak tanam kentheng pada zaman dahulu yaitu sejengkal tangan orang dewasa (sakilan) atau sepanjang telapak kaki orang dewasa (sapecak). Ukuran tersebut kira-kira 20-25 cm.